tag:blogger.com,1999:blog-8813706033636003652024-02-20T19:59:33.471+07:00Mathematics Journalism ClubHimpunan Mahasiswa Matematika FMIPA UnnesMathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-88082407624874723412012-01-20T20:10:00.001+07:002012-01-20T20:28:39.806+07:00Pengumuman Penting<span class="fullpost"> </span><br />
Beberapa catatan ..... ^_^<br />
<br />
1) Kami ucapkan terima kasih atas kesediaan teman-teman yang mendaftar di MJC 2012. <br />
Kesediaan itu adalah tanda kepedulian & dedikasi bagi MJC, Himatika & Jur. Matematika.<br />
Kami sangat menghargai itu.<br />
2) Bagi yang sudah resmi masuk lewat seleksi, kami mengucapkan "Selamat Bergabung" ... Semoga <br />
Dedikasi teman-teman bisa tercermin tidak hanya lewat jawaban 'form seleksi', tetapi lewat<br />
perbuatan nyata di agenda MJC 2012.<br />
3) Bagi yang tidak terseleksi, kami mohon maar. Pertama, arena memang kuota yang ada terbatas<br />
sehingga tidak mungkin semua yang mendaftar akan diterima. Kedua, bukan kami tidak <br />
menghargai bakat teman-teman atupun bukan karena teman semua tidak berkompeten. Namun, <br />
kembali lagi pada pertama, kuotanya terbatas. Semoga teman-teman bisa memahami itu. oke.<br />
4) Bagi tiap pengurus yang baru, silahkan menghubungi Ketuanya masing. Staf pada pimred. <br />
Pimred pada ketua bidang. Silahkan saling berkenalan via sms/atau apalah gitu (... ya oke) <br />
mohon koordiasinya.<br />
5) Nah ini paling penting ... silahkan tanya tentang deskripsi kerja masing-masing kepada<br />
kakak kelas. Bisa lewat FB ato SMS.<br />
6) Info lebih lanjut bisa di update kemudian ...Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-8189568192418954652012-01-20T20:05:00.000+07:002012-01-20T20:05:32.192+07:00Kepengurusan MJC 2012<span class="fullpost"> </span><br />
Struktur Organisasi MJC 2012<br />
<br />
1. Pimpinan Umum : Avika Dias Saputra (085327020773)<br />
2. Wa.Pimpinan Umum : Arya Kharisma C (085760112330) <br />
3. Sekretaris I : Atmira Q.S (085726529587)<br />
4. Sekretaris II : Alfi KLhoiriah (085640314862)<br />
5. Bendahara I : Amelia Rizqiana (081542098461)<br />
6. Bendahara II : Mustika Rahayu (085740230255)<br />
7. Ka Bid Penerbitan : Adystiana Rully H.(085640946343)<br />
8. Ka Bid Litbang : Desy Rahmawati (085290547079)<br />
9. Pimred MATRIK : Endah Yuli Astuti (085729015322)<br />
10. Pimred Mading : Fauziah Nurul I (085642954759)<br />
11. Pimred BASIC : May Handayani (085742018259)<br />
12. Pimred Multimedia: Dzulfikar Adi N. (08562613720)<br />
13. KaDiv Jurnalistik: Danang Aji Setiawan (085740477812)<br />
14. KaDiv Fotografi : Rizky Purwandito (085727799321)<br />
15. Staf MATRIK : Styfanda Pangestika(089668641643),Ana Jubaida (083839470783)<br />
16. Staf BASIC : Ari Yulianto (085865700076), Elok Tri Kusuma D(085640090896)<br />
17. Staf MAding : Rizka Julia A. (085743616200), Putri Astian P (08995762766)<br />
18. Staf Multimedia : Luky Trio H.(085729996618), Iin Kurniawati (089668734194)<br />
19. Staf Kejurnalistikan : Mokh Ikhwan(089668480109),Nisa’ul L.K (085740724646)<br />
20. Staf Fotografi : Eka Nur Jannah(085647209520),Millatina F. (085640377793)Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-53228630446381023172011-06-12T22:23:00.000+07:002011-06-12T22:27:49.717+07:00PHOTOGRAPHY COMPETITION<span class="fullpost"> </span><br />
<b>Lomba Fotografi 'MATHEMATICS JOURNALISM CLUB 2011'</b><br />
Mengangkat tema ' P<i>otret Kampusku</i> '<br />
Harapannya peserta mampu menampilkan secara visual keadaan sisi lain lingkungan kampus UNNES yang menarik serta menggugah hati.<br />
<br />
<b>A. KETENTUAN UMUM</b><br />
1. Tema ' P<i>otret Kampusku</i>'.<br />
2. Terbuka untuk semua mahasiswa UNNES.<br />
3. Peserta adalah perorangan, mengumpulkan hanya satu karya.<br />
4. Karya merupakan karya asli peserta, bukan rekayasa/adaptasi/tiruan lain serta belum pernah diikutkan lomba/dipublikasikan.<br />
5. Setiap karya yang dikirimkan menjadi hak panitia dan tidak dikembalikan pada peserta.<br />
6. Peserta membayar biaya pendaftaran Rp. 10.000,-.<br />
7. Pendaftaran dan pengumpulan maksimal hari <b>Selasa 21 Juni 2011</b> via email di <i>deliadelianasony@yahoo.co.id</i> atau <i>ir4_mfy@yahoo.co.id</i> atau datang langsung di <i>stand pendaftaran di Gd. D2 Lt.1 FMIPA.</i><br />
8. Hasil Karya terseleksi akan ditampilkan di mading Gd. D2.<br />
9. Keputusan Panitia tidak terganggu-gugat.<br />
<br />
<b>B. KETENTUAN KHUSUS</b><br />
1. Pengumpulan karya dalam bentuk <i>Softfile</i> dan <i>hardfile</i>. Khusus hardfile, foto dicetak dalam ukuran 5R rangkap 2.<br />
2. Format foto bisa hitam-putih atau berwarna melalui media digital atau film.<br />
3. Editing foto diperbolehkan sebatas <i>crop</i> dan l<i>ighting</i>.<br />
4. Bukan hasil <i>retouch</i> atau manipulasi komputer.<br />
5. Di bagian belakang foto peserta wajib mencantumkan :<br />
- nama lengkap peserta <br />
- nama jurusan <br />
- judul foto<br />
- deskripsi singkat foto<br />
- jenis kamera yang digunakan<br />
6. Tidak menyinggung SARA, tidak mendiskriditkan pribadi/institusi serta tidak menggambarkan sadisme/pornografi<br />
7. Bila di kemudian hari diketahui ada pelanggaran maka segala atribut pemenang akan dicabut.<br />
<br />
Info lebih lengkap<br />
<b>CP : Deliana ( 085842936688 )</b>Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-34521878654532327852011-03-25T20:27:00.000+07:002011-04-16T08:35:42.075+07:00POJOK KONTEMPLASI<b>Sekolah Binatang</b><br />
<br />
Alkisah pada suatu masa, para binatang memutuskan bahwa mereka harus melakukan sesuatu yang heroik guna mengatasi masalah-masalah dalam “suatu dunia baru”. Jadi mereka mendirikan suatu sekolah.<br />
Mereka menerapkan kurikulum kegiatan yang terdiri dari lari, memanjat, renang dan terbang. Untuk mempermudah pengaturan kurikulum itu, semua binatang harus mengambil semua mata pelajaran.<br />
Itik piawai dalam renang, bahkan sesungguhnya lebih baik ketimbang instrukturnya, namun ia lulus dengan angka minimum dalam terbang dan sangat buruk dalam lari. Karena lamban dalam lari, ia harus tetap tinggal sesusai jam sekolah dan juga melepaskan mata pelajaran renang untuk belajar lari. Ini berlangsung terus-terusan sampai-sampai kakinya yang berselepaut menjadi kelewat letih dan ia pun hanya memperoleh angka rata-rata dalam renang. Tetapi angka rata-rata masih bisa<span class="fullpost"> diterima di sekolah, jadi tak seekor binatang pun yang merisaukan kecuali itik sendiri.<br />
Kelinci menjadi juara kelas dalam lari, tetapi mengalami gangguan syaraf karena terlampau banyak tugas perbaikan dalam mata pelajaran renang.<br />
Tupai hebat dalam memanjat, namun ia merebakan rasa frustasi di kelas terbang dimana gurunya kecapekan menyuruhnya memulai dari tanah ke atas dan bukannya dari puncak pohon ke bawah. Ia juga dilanda “kram kaki dan tangan” lantaran usaha yang terlampau keras serta kemudian malah mendapat nilai C dalam memanjat dan D dalam lari.<br />
Sang Elang adalah anak yang menyusahkan dan sulit didisiplinkan. Dalam kelas memanjat ia mengungguli semua binatang yang lain untuk sampai di puncak pohon, namun menuntut untuk menggunakan caranya sendiri untuk sampai ke sana.<br />
Pada akhir tahun, seekor belut yang abnormal yang dapt berenang dengan sangat baik, dan juga sedikit lari, memanjat dan terbang, meraih angka rata-rata tertinggi dan menyampaikan kata-kata perpisahan.<br />
Anjing padang rumput keluar dari sekolah dan menentang iuran karena pengelolanya tidak memperbolehkan pencamtuman pelajaran menggali liang ke dalam kurikulum. Anjing-anjing itu mengirim anaknya untuk magang ke seekor luwak dan kemudian bergabung dengan para marmut serta tikus celurut untuk memulai sebuah sekolah swasta yang sukses.<br />
Apakah fabel ini memiliki suatu pesan moral ?<br />
<br />
Disadur dari buku “ Chiken soup for the Soul, menjadi ‘kaya’ dan bahagia –<br />
Jack Canfield & M. V Hansen” </span>Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-53273007724134172182011-02-26T09:58:00.000+07:002011-04-16T08:36:09.142+07:00Tak Seharusnya"Sebenarnya saya tidak setuju dengan BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa karena mereka 'mengeksekutifkan' diri<br />
<br />
tidak seperti hima yang membuat program kerja untuk melayani mahasiswa" seperti itulah kurang lebih yang disampaikan dalam pidato pendamping himatika 2011 dalam acara Pelantikan, Launching, dan Rapat Kerja Himatika FMIPA UNNES 2011. Memang tak ada salahnya orang berbicara karena manusia dianugerahi mulut dan lidah oleh Allah SWT bukan tanpa arti. Namun, tak seharusnya kata-kata <span class="fullpost">yang bisa mengundang pro dan kontra seperti itu disampaikan dalam sebuah acara lembaga kemahasiswaan yang juga dihadiri oleh Lembaga Kemahasiswaan lain di FMIPA selain HIMATIKA termasuk BEM yang pada kesempatan itu dihadiri oleh ketuanya. Meskipun ini acara Himatika dan menjadi wajar jika setiap orang yang berbicara di depan "memujinya" tapi bukan berarti disini dijadikan sebagai ajang untuk menjatuhkan Lembaga lain betapapun tidak senangnya kita terhadap lembaga tersebut. Karena setiap Lembaga Kemahasiswaan yang terdiri dari banyak mahasiswa dengan berbagai macam karakter dan pastinya dengan tingkat SDM yang berbeda-beda pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi sebaiknya sebelum berbicara pilihlah diksi yang sekiranya tidak mengandung diskriminasi atau bisa menimbulkan pro dan kontra. Seperti kata pepetah "Mulutmu Harimaumu"</span>Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-81645866603494109622011-02-22T16:54:00.000+07:002011-04-16T08:37:08.860+07:00Prinsip-Prinsip Jurnalistik<b>Sembilan Elemen Jurnalistik yang dipaparkan buku Bill Kovach dan Tom Rosentiel yaitu :<br />
</b><br />
1. Kewajiban utama jurnalisme pada pencarian kebenaran,<br />
2. Loyalitas utama jurnalisme kepada warga,<br />
3. Esensi jurnalisme disiplin verifikasi,<br />
4. Jurnalis harus menjaga independensi dari objek liputan,<br />
5. Jurnalis harus membuat dirinya <span class="fullpost">menjadi pemantau independen dari kekuasaan,<br />
6. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling kritik dan menemukan kompromi,<br />
7. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan,<br />
8. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional,<br />
9. Jurnalis harus diperbolehkan mendengar hati nurani personalnya.</span>Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-56616699847092701582011-01-12T19:43:00.000+07:002011-04-16T08:43:27.354+07:00untukmu KAWANSeindah cahaya pagi yang menyingsing pagi……<br />
Seindah belaian katulistiwa yang memancar………<br />
Seindah gelora kasih yang bersemayam direlung hati……….<br />
Seindah persahabatan yang hari ini kita jalin…….<br />
Bintang-bintang bersinar gemerlap………<br />
Rembulan tersenyum dengan indahnya…….<br />
Komet Halley berlintas <span class="fullpost">dengan cemerlang……….<br />
Seindah persahabatan yg hari ini kita rekat……..<br />
Ku bersyukur mendapatkan engkau kawan….<br />
Ku bersyukur berteman denganmu kawan…<br />
Ku berharap ini tak kan bias……….<br />
Ku berharap ini kan nyata……….<br />
Satu yang ku harapkan darimu teman………<br />
Jadikan hidup ini indah dengan kepedulian………<br />
Kepedulianmu terhadap sekelilingmu…..<br />
Kepedulianmu terhadap temanmu kawan……….<br />
Dan satu hal yg akan ku ingat selamanya ………….<br />
Satu sahabat lebih baik dari apa pun……… <br />
Karena dia mampu memberikan pegangan……..<br />
Di saat kita terhuyung dan terjatuh……<br />
Dia jg mampu membuat kita tersenyum kembali dalam canda tawanya ...<br />
<br />
<br />
<br />
To my Family in himatika 2010 from ka.dept bakan dan minat periode 2010</span>Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-26441067385030037792010-12-23T09:23:00.000+07:002011-04-16T08:46:12.790+07:00Menulis Artikel di Media MassaAda banyak ragam pengertian artikel. Menurut Sharon Scull (1987) artikel didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau sosial dengan maksud untuk menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan mengapa fenomena alam atau sosial tersebut terjadi. Suatu artikel kadang-kadang menawarkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah<br />
Pada saat ini, menulis artikel di media cetak (dan elektronik) sudah menjadi kegiatan yang terhormat dikalangan intelektual. Identitas dan otoritas seorang intelektual akan terangkat jika ia dikenal sebagai seorang penulis artikel. Dengan menulis artikel dimedia cetak, seseorang akan dikukuhkan sebagai warga intelektual.<br />
Namun demikian, bukan berati "kaum non intelektual" tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menulis artikel di media massa. Belakangan ini, sudah banyak para praktisi, profesional di bidang tertentu dan penulis lepas (freelance) yang melakukan hal sama. Ini tentu fenomena yang menggembirakan, meskipun secara kuantitas juKmlah mereka tidak begitu banyak.<br />
<b>KENALI MEDIA</b><br />
Isi sebuah media, sekurang-kurangnya terdiri atas dua hal pokok. Pertama Fakta dan kedua Opini. Fakta disajikan dalam bentuk berita (meskipun ada banyak media massa yang beritanya ditulis dengan unsur subjecktivitas tinggi), sedangkan opini diwujudkan dalam bentuk karikatur, tajuk, surat pembaca, kolom, surat pembaca dan artikel. Biasanya, surat pembaca dan artikel memang ditulis oleh penulis luar dalam hal ini adalah pembaca dan masyarakat luas. Rubrik ini ditujukan sebagai sarana membangun komunikasi dua arah antara redaksi dengan pembacanya. Di beberapa media tertentu, pengaruh surat pembaca sangat siginifikan. Misalnya di media nasional seperti KOMPAS dan Tempo.<br />
Seseorang yang ingin menulis artikel di media massa harus paham bahwa media yang ia tuju adalah media yang dibaca oleh banyak orang. Artinya secara teoritis pembacanya adalah orang-orang yang beragam baik dari sisi usia, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Impilikasinya, ia harus bisa membuat artikel yang bisa mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca, termasuk didalamnya efek sosial politis yang mungkin timbul dari tulisannya tersebut.<br />
Meskipun pada umumnya ditujukan untuk kalangan umum, setiap media memiliki kekhususan tertentu. Dalam bahasa bisnis disebut sebagai segmen pasar. Ada penerbitan yang isi artikel ditujukan hanya untuk konsumen bisnis seperti majalah ekonomi dan swasembada. Khusus dibidang komputer seperti CHIP, Elektro indonesia, Komputek. Majalah keluarga seperti Femina dan Bunda. Majalah keisalaman seperti Sabili, Tarbawi, Elfata, Hidayatullah dsb. Media massa umum seperti Jawa Pos, KOMPAS, Suara pembaruan, Republika, Suara Karya, Surabaya Post dan sejenisnya tetap memiliki segmen yang berbeda. Semua tergantung kebijakan redaksi masing-masing.<br />
Oleh karena itu, mengenali karakteristik media yang dituju menjadi sesuatu hal yang sangat mutlak bagi penulis artikel. Seorang penulis artikel harus memahami "selera" dan "Misi" setiap penerbitan masing-masing. Menulis artikel di Jawa Pos memerlukan pendekatan yang berbeda ketika kita menulis artikel di media lokal. Karena ke-2nya memiliki ciri khas masing-masing.<br />
<b>AKTUAL</b><br />
Apa sebenarnya yang ingin dijual oleh media massa ? INFORMASI. Tepat sekali. Karena itu salah satu kehebatan sebuah media biasanya diukur lewat pertanyaan "seberapa aktual informasi yang disajikan?". Nah, penulis artikelpun harus mengikuti jalur ini.<br />
Untuk bisa mengetahui aktualitas berita, penulis artikel dituntut untuk gemar membaca dan membaca. Karena itu, sebelum memutuskan untuk menjadi penulis syarat mutlak yang juga perlu dijawab adalah "seberapa besar minat kita untuk membaca?" Lupakan saja menjadi penulis artikel yang baik jika memang tidak suka membaca.<br />
Aktualitas artikel bisa diperoleh dengan mengamati fenomena-fenomena yang saat ini sedang terjadi. Misalnya, ketika terjadi bom bali II silam insting menulis saya langsung bilang "Berarti sistem pertahanan kita lemah". Berangkat dari situ dan didukung sejumlah referensi saya <span class="fullpost"> akhirnya bisa menulis artikel dengan judul "Teknologi Pencegahan Terorisme" yang kemudian dimuat di media Suara Karya. Atau ketika ramai-ramainya protes warga korban SUTET PLN di jakarta kemarin saya juga sempat membuat tulisan "Berbahayakah Radiasi SUTET" yang keesokan harinya langsung dimuat di Radar Surabaya. Sebenarnya secara subtansial isi artikel yang saya tulis diatas tidak terlalu mendalam (bahkan untuk ukuran intelektual sangat dangkal), tetapi karena media mengingikan sesuatu yang aktual, fresh dan baru maka yang demikian pun bisa dimuat. Logikanya mungkin begini "Jelek-jelek dikit gak apalah yang penting aktual, ketimbang artikelnya bagus tapi basi !!!".<br />
Nah,jika kita mau jeli, ada banyak kejadian dimasyarakat yang bisa kita analisa. Misalnya lagi tentang berita masuknya majalah Playboy, Impor beras, CPNS atau tentang bencana alam yang hingga hari ini masih terus terjadi. Sekali lagi, kuncinya hanya satu : Banyak-banyaklah membaca.<br />
<b>DARI MEDIA KECIL</b><br />
Jika kita seorang penulis pemula, jangan memaksakan diri untuk menulis artikel di media cetak besar. Lebih baik jika memulai mengirim artikel pada media lokal sembari mulai mengenalkan diri kepada redaksi. Syukur jika bisa secara rutin bisa menulis dimedia yang bersangkutan. Pada umumnya, redaksi media cetak lokal justru memiliki banyak waktu untuk menyeleksi dan memberi komentar terhadap artikel yang masuk.<br />
Ada baiknya juga jika kita menjadi penulis dengan spesialiasi khusus. Bukan berarti menulis sembarang tema tidak boleh, tetapi biasanya redaksi akan memberikan peluang lebih bagi artikel yang ditulis sesuai dengan kompetensinya. Saya misalnya, sejak mulai merintis menulis selalu mengkhususkan diri dibidang Iptek dan pendidikan. Pernah sekali dua kali menulis dibidang sosial, tetapi tidak pernah dimuat.<br />
Penulis-penulis yang sudah punya namapun biasanya hanya akan menulis artikel sesuai dengan kompetensinya. Sebut saja, Yohannes Surya dan Terry Mat yang konsisten menulis tentang dunia ke-fisika-an. R Panca Dahana dengan tulisan seputar kebudayaan. Indra J Pillang biasanya menulis tentang pemilu. Taufik yang biasa menulis artikel tentang astronomi di KOMPAS. Anita Lie, Ki Supriyoko lewat tulisannya seputar pendidikan. Hermawan Kartajaya dengan kolom-kolom marketingnya. Juga ada Hernowo yang biasa menulis artikel tentang baca-tulis atau Tommy Su yang biasa membahas masalah akulturasi kebudayaan. Di Surabaya, ada Pak Alisyabana yang identik dengan tulisan-tulisan tentang problematika tata kota.<br />
Akhirnya, yang tidak boleh kita tinggalkan adalah soal etos kerja. Menulis artikel memerlukan sebuah ketekunan dan kadang-kadang membutuhkan riset kecil-kecilan untuk mendukung validitas data yang kita tulis. Displin untuk tetap menulis, meskipun artikel yang kita kirim belum juga dimuat. <br />
<b>Bahan dari:</b><br />
Sumber : Milis Penulislepas (penulislepas@yahoogroups.com)<br />
Penulis : Hadynur<br />
</span>Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-881370603363600365.post-14420815037167864512010-12-22T23:35:00.000+07:002010-12-23T09:39:34.632+07:00sahabat. . .Sahabat bisa membuat kita bahagia, tapi terkadang sahabat juga bisa buat kita terluka. . .<br />
<br />
ibarat mata dengan tangan, , ,<br />
Saat tangan terluka, mata akan menangis, , ,<br />
<br />
dan saat mata menagis, tangan akan mengusapnya, ,Mathematics Journalism Clubhttp://www.blogger.com/profile/03626033099768387759noreply@blogger.com0